BAB 3
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
Biodata
Nama : Ny. S
Umur : 46 tahun
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Mojo - Surabaya
Pekerjaan : Swasta
MRS mulai tgl : 15 Maret 2009, pukul 10.00 WIB
Pengkajian tgl : 15 Maret 2009, pukul 11.00 WIB
Dx medis : Hiperparatiroidisme
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan utama :
Klien mengatakan badannya terasa lemas
Riwayat penyakit sekarang :
Klien mengatakan bahwa badannya terasa lemas, terasa ingin pingsan, mual, muntah sejak kemarin (tanggal 14 Maret 2009), dan terdapat benjolan di leher dekat jakun. Kemudian klie,n memeriksakan diri ke Poli Penyakit Dalam, dan setelah dilakukan pemeriksaan klien terdapat tumor jinak pada kelenjar paratiroid (Adenoma soliter), pada hasil laboratorium darah klien juga menunjukkan kadar kalsium serum yang tinggi (12 mg% atau 3 mmol/L) dan kadar PTH yang tinggi pula (65 pg/mL) oleh karena itu klien di diagnosa Hiperparatiroidisme, sehingga klien dianjurkan untuk MRS (tanggal 15 Maret 2009). Saat dikaji klien mengatakan bahwa dirinya merasa cemas atas penyakit yang dideritanya, badan terasa lemas dan pegal-pegal, terasa ingin pingsan, perut terasa mual, malas makan, suara terasa serak, dan sering kali merasa haus.
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Klien sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit seperti yang dirasa saat ini.
4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit seperti ini.
5. PEMERIKSAAN FISIK DAN OBSERVASI
a. B1 (Breath)
Gejala : Klien mengatakan suara terasa serak, klien dapat bernafas spontan.
Tanda : RR : 24 x/menit, tidak terdapat ronchi atau wheesing
b. B2 (Blood)
Gejala : Klien mengatakan badan saya lemas, terasa ingin pingsan
Tanda : Klien terlihat lemah, S: 380 C, Nadi : 120x/menit, TD : 130/90 mmHg
c. B3 (Brain)
Gejala : Klien merasa cemas dan sering bertanya mengenai penyakit yang diderita,
Tanda : Klien tampak gelisah, GCS 4-5-6, kesadaran : Composmentis
d. B4 (Bladder)
Gejala : Klien mengatakan selama di rumah minum air Aqua isi ulang, minum 7-8 gelas/hari, BAK 5-6 x/ hari, setiap pagi klien selalu mengkonsumsi susu instan bubuk.
Tanda : minum ±1500-2000 cc/hari, urine berwarna kuning, frekuensi miksi 5-6 x/hari.
e. B5 (Bowel)
Gejala : Klien mengatakan malas makan, ada mual namun tidak muntah, sering kali merasa haus dan makan tidak habis 1 piring.
Tanda : Tidak terdapat nyeri tekan, perkusi tympani, makan 1/4 porsi, tidak terlihat muntah, peristaltik usus : 14 x/menit, BB : 52 kg, BAB 1-2x/hari.
f. B6 (Bone)
Gejala : klien mengatakan badan terasa lemas dan pegal-pegal
Tanda : klien terlihat lemah, tidak ada kelemahan otot, bisa melakukan aktifitas tanpa bantuan
kekuatan otot :
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
v Laboratorium :
- Darah : - Nilai normal :
§ WBC : 8.000 4,0-10x103 /uL
§ Hb : 5,1 Lk :13,5-17,5 & Pr : 11,5-13,5 g/dl
§ Trombosit : 255.000 150-400x103/uL
§ SGOT : 15 Lk : < 38 & Pr : < 32 U/L
§ SGPT : 15 Lk : < 41 & Pr : < 31 U/L
§ Albumin : 3,2 3,8-4,4 g/dL
§ BUN : 20 5-23 mg/dL
§ Kreatinin : 0,7 Lk : 0,7-1,3 & Pr : 0,5-0,9 mg/dL
§ PTH : 65 10-55 pg/mL
- Elektrolit : - Nilai normal :
§ Natrium : 128,5 136-145 mg/dL
§ Clorida : 112 96-111 mmol/L
§ Kalium : 2,95 3,6-5,1 mmol/L
§ Kalsium : 12 8,6-10,5 mg/dl
§ Fosfat : 2 2,5-4,5 mg/dl
v Rontgen
- Femur Distal : Dekalsifikasi
7. TERAPI
• Infus NaCl 0,9% 2000cc/24 jam
• Kalsitonin 200 IU IM
• Bisfosfonat 65 mg IV/6jam
• Diet TKTP 2000 kal
8. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
S : Klien mengatakan badan terasa lemas, klien terasa ingin pingsan
O : Klien tampak lemah
TD :140/90 mmHg Kelemahan Intoleransi aktivitas
S : Klien merasa cemas dan sering bertanya mengenai penyakit yang diderita
O : Klien sering menanyakan tentang penyakitnya, Perubahan status kesehatan Ansietas
S : Klien mengatakan malas makan, perut terasa mual dan makan tidak habis 1 piring.
O : Perkusi pekak, makan 1/4 porsi, peristaltik usus: 14 x/menit, BB : 56 kg, albumin: 3,2 g/dL Hiperkalsemia
Motilitas ?
Nausea, anoreksia, dan selera makan ?
Intake inadekuat Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
S : Klien mengatakan badan terasa lemas dan pegal-pegal
O : Klien nampak lemah kalsium = 12 mg/dl demineralisasi tulang
fraktur patologis Resiko cedera
9. Prioritas Diagnosa Keperawatan
a. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
b. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
c. Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekuat
d. Resiko cedera berhubungan dengan fraktur patologis
10. Diagnosa, intervensi, tujuan, kriteria hasil dan rasional.
a. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dapat melakukan aktivitas dalam waktu 1 x 24 jam dengan
Kriteria hasil :
• Klien merasa tidak lemas
• Klien dapat melakukan aktivitas
Intervensi dan rasional :
• Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas
R/ memberikan gambaran antara harapan beraktivitas dengan kemampuan klien
• Hindari menjadwalkan aktivitas perawatan selama periode istirahat
R/ R/ menghemat energi dan mengurangi penggunaannya, juga membantu keseimbangan antara suplai dan kebutuhan.
• Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas/perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi. Berikan bantuan sesuai kebutuhan.
R/ kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba – tiba. Memberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian dalam melaksanakan aktivitas.
• Evaluasi respon pasien terhadap aktivias, perhatikan frekuensi nadi cepat lebih dari 20 x/mnt diatas peningkatan TD yang nyata, penurunan atau peningkatan TD, pusing dan nyeri dada.
R/ menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respon fisiologis terhadap stress aktivitas dan bila ada merupakan indikator dari kelebihan kerja yang berkaitan dengan tingkat aktivitas
b. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan rasa cemas yang dirasakan klien hilang dalam waktu 1 x 60 menit dengan
Kriteria hasil :
• Klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
• Klien mengomunikaskan kebutuhan dan perasaan negatif secara tepat
• Klien tidak menunjukkan perilaku agresif
Intervensi dan rasional :
• Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan
R/ Mengetahui tingkat kecemasan klien
• Berikan informasi tentang penyakit yang di derita pasien
R/ informasi yang jelas membuat pasien menerima penyakit yang dideritanya
• Bantu pasien untuk mengidentifikasi yang menyebabkan timbulnya cemas
R/ mengetahui factor penyebab timbulnya cemas
• Kolaborasi dengan tim medis untuk menurunkan cemas
R/ terapi menurunkan stress klien
• Gunakan pendekatan untuk menyakinkan klien tidak sendiri dan mengajukan pertanyaan.
R/ menyakinkan klien bahwa tenaga kesehatan membantu secara maksimal untuk penyembuhan penyakit klien
c. Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekuat
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya dalam waktu 2 x 24 jam dengan
Kriteria hasil :
• Ada nafsu makan
• Tidak terdapat mual
• Klien menghabiskan 1 porsi makanan
Intervensi dan rasional :
• Beri makan sedikit tapi sering
R/ makan banyak sulit mengatur bila pasien anoreksia.
• Berikan perawatan mulut yang sering
R/ menghilangkan rasa tidak enak yang dapat meningkatkan nafsu makan.
• Anjurkan makan pada posisi duduk
R/ menurunkan rasa penuh pada abdomen dan meningkatkan nafsu makan
• Beri terapi diet TKTP 2000 kal/hari terutama protein hewani.
R/ untuk memenuhi kebutuhan diet klien.
• Observasi albumin setiap harinya.
R/ indikator keadekuatan nutrisi klien
d. Resiko cedera berhubungan dengan fraktur patologis
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak terjadi resiko cedera
Kriteria hasil :
• Klien/keluarga dapat mempersiapkan lingkungan yang aman
• Klien dapat menghindari cedera fisik
• Klien dapat mengidentifikasi risiko yang meningkatkan kerentanan terhadap cedera.
Intervensi dan rasional :
• Identifikasi faktor yang memengaruhi kebutuhan keamanan
• Identifikasi faktor lingkungan yang memungkinkan risiko jatuh
• Berikan materi pendidikan yang berhubungan dengan strategi dan tindakan untuk mencegah cedera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar